KENAPA CABAI BISA MEMBUAT JERAWAT FAKTA MEMBUKTIKAN
para jerawater biasanya mengalami beberapa hal karena hobi makan cabenya itu: 1 sering sakit maag, 2 keringet basssaaah, 3 muka berminyak pertamina(umum ini sih), 4 suka sariawan udah kayak lubang jalanan
“koq gitu sih saya kan makannya jarang, cabe kan
vitamin c nya banyak mas, ia kak kemaren saya kalap makan cabenya jadi
jerawatan lagi” (itulah bantahan dan pernyataan para jerawater yang
addict cabe)
cabai mengandung capsaicin ini banyak terdapat dicabai jadi kalo makan cabai akan terjadi sensasi terbakarnya mulut yang disebabkan kandungan sulfur pada cabai yang disebut capsaicin, nggak cukup sesendok kalao makan cabai pastinya semakin dimakan semakin ketagihan (cabai penambah nafsu makan yang baik terus terus terus).
apakah selesai si cabai beraksi, tidak panas dilidah berlanjut ke kerongkongan usus dan membuat panas dalam apalagi kalo kamu punya penyakit maag, radang usus, malaria, diare, tifus, keringet basah (penyakit saya semua tuh) bakal nambah parah. setelah hari berlalu apakan panasnya reda tidak besok pas setoran ke bank toilet apa yang terjadi waw PUANASES POOLL(apalagi kemaren makan rendang nasi padang trus makan bakso dengan cabe busuknya itu) ini akan mengiritasi usus besar dan anus kalo terlalu addict cabai biasanya terkena wasir/ambeien karena apa hayooo tebak cabe juga deh, coba aja kalo buang air besar terasa panas waspadalah anda telah membakar rongga mulut sampai anus gara-gara cabai.
masih nggak percaya lakukan tes yang sangat mudah ini:
tumbuk cabai sampai halus oles diatas bibis dibawah hidung apa yang terjadi, begitulah yang terjadi didalam pencernaan para pemangsa cabai
“Trus Kak cabe kan nggak ada hubungan sama jerawat saya kak”, siapa bilang ini sistematisnya:
setelah seluruh pencernaan terbakar suhu tubuh akan meningkat beberapa derajat celcius, mengaktifkan kelenjar keringat, udah kulit kayak pertamina basah lagi luntur deh dempulan saya belum mataharinya. kulit yang sangat berminyak akan sangat mudah diserang bakteri dan kuman selain itu tubuh akan berusaha mendinginkannya dengan keringat tapi para jerawater itu dengan entengnya menambah dempulan bedaknya yang berakibat keringat tersumbat jadi komedo diinfeksi kuman jadi bernanah ya komplit dah deritanya.
Solusinya gimana Dong?
1. usahakan mengentikan atau mengurangi cabai dari sekarang
2. jangan memakan cabai disuhu udara panas, tetapi dimusim hujan atau dingin masih boleh lah asal cuma dikiiiiiit aja
3. buang biji cabainya dan keringkan (cabai bubuk atau kering memang nggak pedas tapi vitamin c nya masih ada namun capsaisinnya udah berkurang)
4. untuk mengurangi rasa panas dari cabai banya-banyak minum susu( bukan kental manis pastinya nggak mau diabeteskan), kandungan laktosa akan meredakan panas capsaisin dengan cepat daripada minum sampai kembung. susu dipercaya menghentikan panas dalam asal tu susu jangan dimasak pake air mendidih(rusak lah kandunganya) gunakan air hangat atau dingin
5. kalo terlanjur panas dalam meinum air seduhan atau rebusan sambiloto untuk mendinginkan suhu badan, banyak makan timun pisang semangka
ya udah deh ini bukan nyeremin hanya fakta dan sharing aja setelah saya udah jarang makan cabe saya udah nggak nggak kena tifus maag malaria jerawat lagi (terbukti).
FAKTA WIKI CAPSAICIN Acute health effects
Capsaicin is a highly irritant material requiring proper protective goggles, respirators, and proper hazardous material handling procedures. It is hazardous in cases of skin contact (irritant, sensitizer), eye contact (irritant), ingestion, and inhalation (lung irritant, lung sensitizer). Severe over-exposure to pure capsaicin can result in death; the lethal dose (LD50 in mice) is 47.2 mg/kg.[42] Numerous other adverse health effects can occur in mammals.[46]
Painful exposures to capsaicin-containing peppers are among the most common plant-related exposures presented to poison centers. They cause burning or stinging pain to the skin, and if ingested in large amounts by adults or small amounts by children, can produce nausea, vomiting, abdominal pain and burning diarrhea. Eye exposure produces intense tearing, pain, conjunctivitis and blepharospasm.[47]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar