Anak yang Dibesarkan Orangtua Lengkap Lebih Cerdas
Senin, 6 Mei 2013 06:52 WIB
ISTIMEWA
Ilustrasi
SRIPOKU.COM - Sebuah penelitian mengindikasikan, peran
ayah dan ibu dalam pengasuhan memberi pengaruh besar terhadap proses
tumbuh kembang anak. Anak yang dibesarkan oleh kedua orangtuanya
berpotensi menjadi pribadi yang cerdas, bahkan lebih pintar dibandingkan
anak yang hanya diasuh oleh single parent. Stimulasi lengkap dari kedua
orang tua memungkinkan anak mampu mengembangkan sel otak lebih banyak.
Ini
merupakan hasil kajian para ilmuwan dari Hotchkiss Brain Institute
(HBI), Calgary University, Kanada. Dalam risetnya, peneliti menggunakan
hewan tikus yang diasuh satu dan dua orangtua. Selama penelitian, tim
peneliti memantau perkembangan sel otak lahir sampai tua. Hasilnya, sel
otak terbanyak diperoleh pada tikus yang diasuh oleh dua orangtua
dibandingkan yang hanya satu.
"Semasa bayi,
mereka menerima lebih banyak perhatian dan perawatan. Rasa sayang dan
peduli ini yang berperan pada perkembangan otaknya," kata Direktur HBI,
Dr. Samuel Weiss.
Peneliti berasumsi, bayi
dengan orangtua lengkap lebih sedikit memiliki kemungkinan mengalami
trauma. Sehingga, bayi yang diasuh orangtua lengkap berkesempatan tumbuh
baik di lingkungan yang optimal.
Banyaknya sel
otak, menurut peneliti, disebabkan bayi tikus memperoleh perhatian dan
kestabilan dalam hidupnya. Sehingga, pada tahun pertama bayi tikus tidak
perlu menderita tekanan emosional karena minimnya perhatian yang
diperoleh.
Rangsang ini berefek baik pada
perkembangan otak. Pada tikus jantan, sel-sel pada daerah area kelabu
(grey matter) lebih banyak berkembang, sedangkan pada tikus betina
sel-sel pada area putih (white matter) mendapat porsi lebih. Efeknya
tikus jantan memiliki ingatan dan fungsi belajar yang lebih baik.
Sedangkan tikus betina memiliki koordinasi motorik dan kemampuan sosial
lebih baik.
Sekalipun dilakukan pada tikus,
peneliti mengaku yakin hasil penelitian berlaku sama pada manusia. Hal
ini dikarenakan kondisi lingkungan dan pola asuh disesuaikan mirip dunia
manusia. Peneliti juga yakin fase tahun pertama kehidupan tikus dan
manusia tidak jauh berbeda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar