10 Binatang Yang DiJamin Masuk Surga
1.Untanya Nabi Saleh,
Mereka
menambah lagi, “Cuba kamu keluarkan seekor unta dari batu besar itu,”
kata mereka sambil menunjuk ke arah sebuah batu besar sambil tersenyum
sinis. Mereka juga telah menerangkan sifat-sifat unta yang dikehendaki.
Kaum
Tsamud cukup yakin bahawa Nabi Saleh tidak mampu memenuhi permintaan
mereka itu. Sebaliknya Nabi Saleh menjawab dengan tenang.
“Baiklah,
sekiranya aku dapat memenuhi permintaan kamu itu, adakah kamu akan
beriman kepada Allah dan menerima ajaranku? Adakah kamu akan mengaku
bahawa aku adalah utusan Allah?”
“Baiklah, kami akan beriman kepada Allah dan akan menerima segala ajaran kamu,” jawab mereka.
Setelah
satu persetujuan dimeterai, maka Nabi Saleh telah menunaikan solat.
Baginda memohon kepada Allah agar mengkabulkan permintaannya seperti
yang dituntut oleh kaum Tsamud. Baginda juga berdoa semoga kaum itu
akan kembali ke jalan yang benar selepas melihat bukti tersebut.
Allah
Maha Berkuasa. Dengan sekelip mata sahaja Allah telah mengkabulkan doa
Nabi Saleh. Batu besar tadi telah merekah dan terbelah. Lalu keluarlah
seekor unta betina yang besar. Unta itu mempunyai semua sifat yang
disebutkan oleh kaum Tsamud.
Maka,
tercenganglah semua kaum Tsamud yang melihat kejadian itu. Sebahagian
daripada mereka mula mengakui kenabian Nabi Saleh. Salah seorang
daripada mereka ialah seorang pemimpin kaum Tsamud yang bernama Junda
bin Amru. Akan tetapi, sebahagian yang lain masih enggan beriman.
Mereka tetap degil dan sombong.
2.Anak Sapinya Nabi Ibrahim,
kalo yang ini saya gak dapet kisahnya towers,
cuma pas saya cari dapet potongan surah adz-dzariyat
“Sudahkah
sampai kepadamu (Muhammad) cerita tentang tamu Ibrahim (yaitu
malaikat-malaikat) yang dimuliakan? (Ingatlah) ketika mereka masuk ke
tempatnya lalu mengucapkan: "Salaama". Ibrahim menjawab: "Salaamun
(kamu) adalah orang-orang yang tidak dikenal." Maka dia pergi dengan
diam-diam menemui keluarganya, kemudian dibawanya daging anak sapi
gemuk. Lalu dihidangkannya kepada mereka. Ibrahim lalu berkata:
"Silahkan anda makan." (Tetapi mereka tidak mau makan), karena itu
Ibrahim merasa takut terhadap mereka. Mereka berkata: "Janganlah kamu
takut", dan mereka memberi kabar gembira kepadanya dengan (kelahiran)
seorang anak yang alim (Ishak).” (QS. Adz Dzariyat: 24-30)
3.Kambing Gibasnya Nabi Ismail,
...Nabi
Ibrahim yang dikatakan memiliki kekuatan 40 kali manusia biasa, dengan
pisau yang tajam, maka menyembelih anaknya (Ismail) dan Allah melihat
kepatuhan Ibrahim, maka Allah mengirimkan malaikat Jibril untuk
menggantikan posisi Ismail dengan kambing gibasy yang gemuk, dengan
sekejab saja, ternyata yang putus kepalanya adalah kepala kambing
gibasy itu dan Ismailpun diselamatkan oleh Malaikat Jibril atas
perintah Allah SWT. Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar, Wa
Lillaahi Hamd. Dari peristiwa itu telah menjadi syari’at ummat Nabi
Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wassalam untuk melaksanakan ibadah
qurban...
4.Sapinya Nabi Musa,
..Tatkala
Nabi Musa menyampaikan cara yg diwahyukan oleh Allah itu kpd kaumnya
ia ditertawakan dan diejek krn akal mereka tidak dapat menerima bhw hal
yg sedemikian itu boleh terjadi. Mereka lupa bhw Allah telah
berkali-kali menunjukkan kekuasaan-Nya melalui mukjizat yg diberikan
kpd Musa yg kadang kala bahkan lebih hebat dan lebih sukar utk diterima
oleh akal manusia berbanding mukjizat yg mereka hadapi dlm peristiwa
pembunuhan pewaris itu.
Berkata
mereka kpd Musa secara mengejek: "Apakah dgn cara yg engkau usulkan
itu, engkau bermaksud hendak menjadikan kami bahan ejekan dan tertawaan
org? Akan tetapi kalau memang cara yg engkau usulkan itu adalah wahyu,
maka cubalah tanya kpd Tuhanmu, sapi betina atau jantankah yg harus
kami sembelih? Dan apakah sifat-sifatnya serta warna kulitnya agar kami
tidak dapat salah memilih sapi yg harus kami sembelih?"
Musa
menjawab: "Menurut petunjuk Allah, yg harus disembelih itu ialah sapi
betina berwarna kuning tua, belum pernah dipakai utk membajak tanah
atau mengairi tanaman tidak cacat dan tidak pula ada belangnya."
Kemudian
dikirimkanlah org ke pelosok desa dan kampung-kampung mencari sapi yg
dimaksudkan itu yg akhirnya diketemukannya pd seorg anak yatim piatu yg
memiliki sapi itu sebagai satu-satunya harta peninggalan ayahnya serta
menjadi satu-satunya sumber nafkah hidupnya. Ayah anak yatim itu
adalah seorg fakir miskin yg soleh, ahli ibadah yg tekun yg pada saat
mendekati waktu wafatnya, berdoalah kpd Allah memohon perlindungan bagi
putera tunggalnya yg tidak dapat meninggalkan warisan apa-apa baginya
selain seekor sapi itu. Maka berkat doa ayah yg soleh itu terjuallah
sapi si anak yatim itu dgn harga yg berlipat ganda krn memenuhi syarat
dan sifat-sifat yg diisyaratkan oleh Musa utk disembelih.
Setelah
disembelih sapi yg dibeli dari anak yatim itu, diambillah lidahnya
oleh Nabi Musa, lalu dipukulkannya pada tubuh mayat, yg seketika
bangunlah ia hidup kembali dgn izin Allah, menceritakan kpd Nabi Musa
dan para pengikutnya bagaimana ia telah dibunuh oleh saudara-saudara
sepupunya sendiri.
Demikianlah
mukjizat Allah yg kesekian kalinya diperlihatkan kpd Bani Israil yg
keras kepala dan keras hati itu namun belum juga dapat menghilangkan
sifat-sifat congkak dan membangkang mereka atau mengikis-habis
bibit-bibit syirik dan kufur yg masih melekat pada dada dan hati
mereka...

5.Ikan Yang Memakan Nabi Yunus,
...Kemudian
Nabi Yunus AS menaiki kapal yang dipenuhi penumpang dan muatan. Ketika
mereka berada di tengah-tengah lautan maka kepal itu miring dan hampir
tenggelam, dimana mereka harus mengambil salah satu keputusan antara
mereka tetap berada di kapal semuanya dengan resiko mengalami
kebinasaan; atau membuang sebagian dari mereka agar kapal itu menjadi
ringan dan menyelamatkan sisanya. Akhirnya mereka memilih jalan yang
terakhir setelah menemui kesepakatan di antara mereka. Kemudian mereka
melakukan pengundian dan sejumlah penumpang terkena undian tersebut
termasuk di dalamnya Nabi Yunus AS, sebagaimana Allah Ta’ala berfirman,
“… kemudian ia ikut berundi lalu dia termasuk orang-orang yang kalah
untuk undian.” (Ash-Shaffat: 141).
Yakni
ia termasuk dari orang-orang yang kalah dalam undian tersebut.
Kemudian mereka pun melemparkannya ke laut, serta seekor ikan besar
menelannya, akan tetapi tidak sampai mematahkan tulangnya dan merobek
dagingnya.
Ketika
Nabi Yunus AS berada di dalam perut ikan, maka dalam keadaan gelap
(dalam perut ikan) ia berseru, “Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah)
selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk
orang-orang yang zhalim.” (Al-Anbiya’: 87). Kemudian Allah SWT
memerintahkan kepada ikan itu supaya memuntahkan Nabi Yunus AS di
daerah yang tandus.
Nabi
Yunus AS keluar dari perut ikan tersebut bagaikan anak burung yang
baru keluar dari telur (baru menetas) karena saking lemahnya. Kemudian
Allah Ta’ala mengasihinya dan menumbuhkan sebuah pohon dari jenis pohon
labu baginya, dimana pohon itu meneduhinya, sehingga ia kuat kembali.
Kemudian
Allah SWT memerintahkan Nabi Yunus AS supaya kembali ke kaumnya, agar
ia mengajari dan menyeru mereka, dan penduduk negeri itu memenuhi
seruannya sebanyak seratus ribu orang atau lebih, dimana mereka
beriman, sehingga Kami karuniakan kepada mereka keni’matan hidup
sehingga batas waktu tertentu...

6.Khimarnya Nabi Uzair,
..Uzair
bangun dari kematian yang dijalaninya selama seratus tahun. Matanya
mulai memandang apa yang ada di sekelilingnya lalu ia melihat kuburan
di sekitarnya. Ia mengingat-ingat bahawa ia telah tertidur. Ia kembali
dari kebunnya ke desa lalu tertidur di kuburan itu. Inilah peristiwa
yang dialaminya. Matahari bersiap-siap untuk tenggelam sementara ia
masih tertidur di waktu Dzuhur. Uzair berkata dalam dirinya: Aku
tertidur cukup lama. Barangkali sejak Dzuhur sampai Maghrib. Malaikat
yang diutus oleh Allah s.w.t membangunkannya dan bertanya: "Berapa lama
kamu tinggal di sini?"
Malaikat
bertanya kepadanya: "Berapa jam engkau tidur?" Uzair menjawab: "Saya
tinggal di sini sehari atau setengah hari." Malaikat yang mulia itu
berkata kepadanya: "Sebenarnya kamu tinggal di sini selama seratus
tahun lamanya. " Engkau tidur selama seratus tahun. Allah s.w.t
mematikanmu lalu menghidupkanmu agar engkau mengetahui jawapan dari
pertanyaanmu ketika engkau merasa heran dari kebangkitan yang dialami
oleh orang-orang yang mati. Uzair merasakan kehairanan yang luar biasa
sehingga tumbuhlah keimanan pada dirinya terhadap kekuasaan al-Khaliq
(Sang Pencipta). Malaikat berkata sambil menunjuk makanan Uzair:
"Lihatlah kepada makanan dan minumanmu yang belum berubah."
Uzair
melihat buah tin itu lalu ia mendapatinya seperti semula di mana
warnanya tidak berubah dan rasanya pun tidak berubah. Telah berlalu
seratus tahun tetapi bagaimana mungkin makanan itu tidak berubah? Lalu
Uzair melihat piring yang di situ ia memeras buah anggur dan meletakkan
di dalamnya roti yang kering, dan ia mendapatinya seperti semula di
mana minuman anggur itu masih layak untuk diminum dan roti pun masih
tampak seperti semula, di mana kerasnya dan keringnya roti itu dapat
dihilangkan ketika dicampur dengan perasan anggur. Uzair merasakan
kehairanan yang luar biasa, bagaimana mungkin seratus tahun terjadi
sementara perasan anggur itu tetap seperti semula dan tidak berubah.
Malaikat merasa bahawa seakan-akan Uzair masih belum percaya atas apa
yang dikatakannya. kerana itu, malaikat menunjuk keldainya sambil
berkata: "Dan lihatlah kepada keledaimu itu (yang telah menjadi tulang-
belulang)."
Uzair
pun melihat ke keldainya tetapi ia tidak mendapati kecuali ia tanah
dari tulang-tulang keldainya. Malaikat berkata kepadanya: "Apakah
engkau ingin melihat bagaimana Allah s.w.t membangkitkan orang-orang
yang mati? Lihatlah ke tanah yang di situ terletak keledaimu." Kemudian
malaikat memanggil tulang-tulang keldai itu lalu atom-atom tanah itu
memenuhi panggilan malaikat sehingga ia mulai berkumpul dan bergerak
dari setiap arah lalu terbentuklah tulang-tulang. Malaikat
memerintahkan otot-otot saraf daging untuk bersatu sehingga daging
melekat pada tulang-tulang keldai. Sementara itu, Uzair memperhatikan
semua proses itu. Akhirnya, terbentuklah tulang dan tumbuh di atasnya
kulit dan rambut.
Alhasil,
keldai itu kembali seperti semula setelah menjalani kematian. Malaikat
memerintahkan agar roh keldai itu kembali kepadanya dan keldai pun
bangkit dan berdiri. Ia mulai mengangkat ekornya dan bersuara. Uzair
menyaksikan tanda-tanda kebesaran Allah s.w.t tersebut terjadi di
depannya. Ia melihat bagaimana mukjizat Allah s.w.t yang berupa
kebangkitan orang-orang yang mati setelah mereka menjadi tulang
belulang dan tanah. Setelah melihat mukjizat yang terjadi di depannya,
Uzair berkata: "Saya yakin bahawa Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
"
Uzair
bangkit dan menunggangi keldainya menuju desanya. Allah s.w.t
berkehendak untuk menjadikan Uzair sebagai tanda-tanda kebesaran-Nya
kepada masyarakat dan mukjizat yang hidup yang menjadi saksi atas
kebenaran kebangkitan dan hari kiamat. Uzair memasuki desanya pada
waktu Maghrib. Ia tidak percaya melihat perubahan yang terjadi di
desanya di mana rumah-rumah dan jalan-jalan sudah berubah, begitu juga
manusia dan anak-anak yang ditemuinya. Tak seorang pun di situ yang
mengenalinya. sebaliknya, ia pun tidak mengenali mereka. Uzair
meninggalkan desanya saat beliau berusia empat puluh tahun dan kembali
kepadanya dan usianya masih empat puluh tahun. Tetapi desanya sudah
menjalani waktu seratus tahun sehingga rumah-rumah telah hancur dan
jalan-jalan pun telah berubah dan wajah-wajah baru menghiasi tempat
itu.
7.Semutnya Nabi Sulaiman,
..
Dan dihimpunkan untuk Sulaiman tenteranya dari jin, manusia dan
burung, lalu mereka itu diatur dengan tertib (dalam barisan) sehingga
apabila mereka sampai di lembah semut berkatalah seekor semut, “hai
semut-semut, masuklah ke dalam sarang-sarangmu agar kamu tidak diinjak
oleh Sulaiman dan tenteranya, sedangkan mereka tidak menyadari.”
Maka Nabi Sulaiman tersenyum dengan tertawa karena mendengar perkataan semut itu. Katanya,
“Ya
Rabbi, limpahkan kepadaku kurnia untuk mensyukuri nikmat-Mu yang telah
Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku; kurniakan
padaku hingga boleh mengerjakan amal soleh yang Engkau redhai; dan
masukkan aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hambaMu yang
soleh.”
(An-Naml: 16-19)
Menurut
sejumlah riwayat, pernah suatu hari Nabi Sulaiman as bertanya kepada
seekor semut, “Wahai semut! Berapa banyak engkau perolehi rezeki dari
Allah dalam waktu satu tahun?”
“Sebesar biji gandum,” jawabnya.
Kemudian,
Nabi Sulaiman memberi semut sebiji gandum lalu memeliharanya dalam
sebuah botol. Setelah genap satu tahun, Sulaiman membuka botol untuk
melihat nasib si semut. Namun, didapatinya si semut hanya memakan
sebahagian biji gandum itu.
“Mengapa engkau hanya memakan sebahagian dan tidak menghabiskannya?” tanya Nabi Sulaiman.
“Dahulu
aku bertawakal dan pasrah diri kepada Allah,” jawab si semut. “Dengan
tawakal kepada-Nya aku yakin bahwa Dia tidak akan melupakanku. Ketika
aku berpasrah kepadamu, aku tidak yakin apakah engkau akan ingat
kepadaku pada tahun berikutnya sehingga boleh memperoleh sebiji gandum
lagi atau engkau akan lupa kepadaku. Karena itu, aku harus tinggalkan
sebahagian sebagai bekal tahun berikutnya.”...
8.Burung Hud-Hud Nabi Sulaiman,
Pada
suatu ketika, Nabi Sulaiman mengumpulkan dan memeriksa seluruh
pengikut-pengikutnya baik dari kalangan manusia, jin dan binatang,
termasuk burung-burung. Berdasarkan pemeriksaannya, Nabi tidak melihat
burung hud-hud. Karena ketidakhadiran burung hud-hud tersebut, beliau
berjanji akan mengazabnya dengan azab yang keras, atau bahkan
menyembelihnya. Ternyata, tidak lama kemudian, burung hud-hud datang
menghadap Nabi Sulaiman. Burung hud-hud menjelaskan perihal
keterlambatannya karena mencari berita tentang adanya seorang wanita
yang menjadi pemimpin suatu negara dan dianugerahi segala sesuatu serta
mempunyai singgasana yang besar. Atas berita yang dibawa oleh burung
hud-hud tersebut, akhirnya Nabi Sulaiman mengunjungi kerajaan Saba yang
dipimpin oleh ratu Balqis yang akhirnya masuk Islam dengan dakwah Nabi
Sulaiman. Kisah tersebut diabadikan dalam Qur’an Surat An-Naml ayat
22-23.
Kisah
tersebut menggambarkan burung hud-hud (sebagai anak buah) yang
mempunyai kecerdasan dan kecemerlangan berpikir sehingga
pengembaraannya dalam mencari makanan (nafkah) tidak semata untuk
tujuan duniawi melainkan untuk penyebaran agama. Burung hud-hud, di
antara waktunya, memanfaatkan kesempatan mencari berita dan kabar suatu
kaum karena ia berkeinginan untuk menyampaikan risalah Islam kepada
mereka. Melalui presentasi burung hud-hud yang gemilang serta
keberanian dalam mengemukakan uzur (keterlambatan), Nabi Sulaiman dapat
mengajak kaum Saba untuk mentauhidkan Allah.
9.Untanya Nabi Muhammad Saw,
Ketika
itu kami bersama Nabi besar Muhammad Saw tengah berada dalam sebuah
peperangan. Tiba-tiba datang seekor unta mendekati beliau, lalu untu
tersebut berbicara, "Ya Rasulullah, sesungguhnya si fulan (pemilik unta
tersebut) telah memanfaatkan tenagaku dari semenjak muda hinga usiaku
telah tua seperti sekarang ini. Kini ia malah hendak menyembelihku. Aku
berlindung kepadamu dari keinginan si fulan yang hendak
menyembelihku."
Mendengar
pengaduan sang unta, Rasulullah Saw memanggil sang pemilik unta dan
hendak membeli unta tersebut dari pemiliknya. Orang itu malah
memberikan unta tersebut kepada beliau.. Unta itu pun dibebaskan oleh
Nabi kami Muhammad Saw.
Juga
ketika kami tengah bersama Muhammad Saw, tiba-tiba datang seorang Arab
pedalaman sambil menuntun untanya. Arab baduy tersebut meminta
perlindungan karena tangannya hendak dipotong, akibat kesaksian palsu
beberapa orang yang berkata bohong. Kemudian unta itu berbicara dengan
Nabi kami Muhammad Saw, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya orang ini tidak
bersalah. Para saksi inilah yang telah memberikan pengakuan palsu
karena mereka telah dipaksa. Sebenarnya pencuriku adalah seorang
Yahudi."
10.Anjingya Ashabul Kahfi,
anjing
tersebut berwarna kuning, di surga bentuknya berubah menjadi kambing
gibas, ia bernama Qithmir, ada yang mengatakan bernama Tawarum dan ada
yang mengatakan bernama Huban.
sumber: http://feedproxy.google.com/~r/Strov/~3/61peLARRfuY/10-binatang-yang-masuk-surga.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar